Ini Nih Fungsi Dummy Majalah, Jurnalis Perlu Banget Tahu

Jurnalis muda sudah tahu belum nih apa itu dummy ? Eits itu bukan nama makanan ya, hehe. Istilah dummy tidak hanya dipakai untuk produk majalah saja ya tapi juga produk lainnya.

Ini Nih Fungsi Dummy Majalah, Jurnalis Perlu Banget Tahu

Jurnalis muda sudah tahu belum nih apa itu dummy ? Eits itu bukan nama makanan ya, hehe. Istilah dummy tidak hanya dipakai untuk produk majalah saja ya tapi juga produk lainnya. Dalam dunia percetakan atau publishing, dummy adalah sebuah versi kosong dari dokumen yang dicetak, diusulkan dan diproduksi untuk menunjukkan sample atau rancangan yang ingin dibuat. Nah, fungsi dummy sangat membantu klien ataupun perusahaan untuk mengetahui jumlah halaman, rancangan desain serta menentukan rubrik apa saja yang akan dimuat dalam produk tersebut. Produk yang memakai dummy akan lebih tersusun rapi, sesuai keinginan dan terkonsep. Jika ada kekurangan maka tidak perlu takut lagi karena belum dicetak secara massal. Proses revisi juga lebih mudah karena jika ada yang salah, dummy bisa di coret-coret dan ditambahkan keterangan sesuai kesalahannya.

Biasanya ketika proses proofing (pemeriksaan) kepada kustomer, dummy dibawa dan ditunjukkan. Melalui dummy, kustomer dapat melihat miniatur (sample) produk yang dipesannya. Bila ada desain yang tidak sesuai, rubrik yang dimasukkan kurang atau jumlah halaman belum sesuai maka dapat direvisi ditempat. Inilah kenapa dummy harus dibuat lebih dulu agar sebelum produk diproduksi secara massal tidak ada revisi lagi dari kustomer. Bentuk dummy menyesuaikan produknya ya guys. Jika produknya majalah maka dicetak seperti majalah. Untuk ukuran, jenis bahan yang dipakai untuk dummy dapat dibuat sesuai persetujuan bersama. Misalnya, kustomer menyetujui menggunakan bahan dengan kualitas biasa hanya untuk dummy saja maka akan dicetak sesuai dengan persetujuan yang disepakati bersama. Dengan catatan bahwa dummy bisa menampilkan jelas dan detail desain serta isi dari majalah atau produk lainnya.

Mavis sendiri menggunakan dummy untuk mempermudah proses proofing kepada kustomer. Jika ada revisi maka kustomer bisa langsung mencoret-coret dummy dengan memberi tanda dan keterangan yang perlu direvisi. Khususnya produk majalah yang mempunyai berbagai macam rubrik sehingga rawan sekali adanya revisi. Mulai dari revisi desain, judul rubrik, penulisan artikel, tanda baca, ilustrasi yang dipakai dan lain sebagainya. Tidak hanya produk majalah tapi juga aksesori yang ada di dalam majalah ya, contohnya pop-up. Warna, bentuk dan penempatan pop-up harus detail dan sesuai dengan keinginan kustomer. Mavis memahami bahwa semua produk harus melalui proofing untuk meminimalisir adanya kesalahan setelah dicetak massal. Untuk kostumer yang belum memahami apa itu dummy, Mavis menjelaskannya di awal pertemuan. Hal ini untuk mempermudah koordinasi selanjutnya. Kostumer juga terbantu karena bisa melihat sample produk yang dipesannya. Melalui dummy, kostumer juga jadi lebih tahu kesesuaian penempatan rubrik dan desain.

Bahan yang biasa Mavis gunakan untuk dummy adalah kertas HVS dengan ukuran ½ lembar atau ¼ lembar HVS. Tentunya hal ini sudah disepakati bersama kustomer sehingga tidak ada kesalahpahaman tentang bahan ataupun ukuran yang digunakan. Mavis juga memastikan bahwa kualitas bahan yang dipakai sebagai dummy tidak mempengaruhi kualitas desain, teks, gambar, foto, ilustrasi ataupun warnanya. Begitu juga dengan produk lainnya ya, Mavis memahami bahwa kepuasan dan kepercayaan kustomer adalah hal yang penting. Karena hal tersebut adalah aset yang dipegang teguh oleh Mavis. Jadi apapun produk yang dipesan kustomer, Mavis selalu memprosesnya dengan maksimal dan penuh totalitas.